Omega 3 Salmon Efektif Mencegah Radang Sendi


Wartakota - Mengonsumsi ikan salmon menyehatkan tubuh, baik bagi anak-anak, maupun orang dewasa.

Makan satu porsi ikan salmon atau mackarel seminggu sekali diketahui mampu mengurangi risiko terkena rheumatoid artritis.

Ini adalah hasil penelitian pada 32 ribu wanita Swedia.

Tidak hanya itu, ikan salmon pantas masuk ke dalam menu makanan sebab kaya dengan Omega 3 yang melindungi otak dan jantung.

Selain itu Omega 3 mencegah radang dan melawan artritis.

Penelitian yang dirilis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases ini juga mencakup manfaat dari ikan lain seperti herring, pilchard, sarden, trout dan tuna segar.

Salmon sendiri memiliki manfaat lain seperti menjaga kesehatan mata, melindungi tubuh dari radikal bebas melalui mineral selenium, melindungi kulit terhadap sinar matahari dan kanker kulit serta Omega 3 yang menjaga mood.

Banyak sekali manfaat dari ikan Salmon yang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.

Beberapa ikan lain seperti ikan yang dagingnya putih dan kerang juga diketahui mengandung omega 3 namun dalam jumlah kandungan yang lebih sedikit dibanding ikan salmon.

Wanita hamil sebaiknya hanya makan maksimal dua porsi saja sebab kalau terlalu banyak maka polusi yang ada di ikan bisa memasuki tubuh, kecuali lewat suplemen omega-3.

Prof Alan Silman, medical director dari Arthritis Research UK mengatakan bahwa sudah ada bukti bahwa mereka yang terkena artritis dapat membaik bahkan pulih setelah mengonsumsi minyak ikan.

Rheumatoid arthritis sendiri adalah ketika sistem kekebalan tubuh menyerang persendian, membuat sendi-sendi terasa sakit, bengkak dan sulit digerakkan.

Jika tidak dirawat dan dicegah secara teratur, Rheumtaoid Arthritis bisa menyebabkan kehancuran sendi.

Sementara info dari farmakoterapi menyatakan, para ilmuwan telah menemukan sejenis molekul di tubuh yang berperan dalam anti peradangan (anti inflamasi).

Sifat senyawa ini dikatakan menyamai marijuana.

Molekul ini merupakan sejenis senyawa kanabinoid yang secara alami dibuat dari asam lemak omega-3.

Asam lemak omega-3 terdapat di daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.

Hasil temuan ini diterbitkan di jurnal PNAS.

Meskipun penggunaan kanabis atau marijuana secara medis telah dicatat sejak 4.700 tahun yang lalu, namun cara kerjanya baru diketahui pada tahun 1964.

Komponen aktif di marijuana adalah THC (tetrahidrokanabinol).

Senyawa ini memiliki kemiripan dengan senyawa “endokanabinoid” di otak.

Tubuh membuat senyawa kanabinoid dari makanan yang mengandung omega-3 dan omega-6.

Mekanisme kerja senyawa kanabinoid adalah dengan cara berikatan dengan protein di permukaan sel yang dinamakan reseptor kanabinoid.

Terdapat dua jenis reseptor kanabinoid di tubuh, yakni reseptor pada sistem saraf, dan reseptor pada sistem kekebalan tubuh.

Beberapa senyawa kanabinoid, contohnya THC pada marijuana atau senyawa endokanabinoid yang terdapat alami di tubuh, berikatan dengan reseptor tersebut sehingga menimbulkan efek anti peradangan dan anti nyeri.

Pada penelitian ini tim ilmuwan berhasil menunjukkan bahwa senyawa endokanabinoid yang berasal dari omega-3 memiliki efek anti peradangan yang kuat.

Disimpulkan bahwa asam lemak omega-3 memiliki manfaat medis setara dengan marijuana, namun tanpa efek psikotropika.

Referensi: 
McDougle, D.R., Watson, J.E., Abdeen, A.A., Adili, R., Caputo, M.P., Krapf, J.E., dkk., 2017. Anti-inflammatory ω-3 endocannabinoid epoxides. Proceedings of the National Academy of Sciences, 201610325.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar